BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman Cabai Merah (Capsium annum L.) adalah tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh
kandungan capsaicin. Secara umum cabai merah memiliki banyak kandungan gizi dan
vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidrat, kalsium, vitamin A,
B1, dan C (Sherly Sisca Piay Dkk, 2013).
Tabel 1. Produksi sayuran
di Indonesia Tahun 2008 – 2012.
NO
|
TANAMAN
|
TAHUN
|
||||
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
||
1
|
Bawang Merah
|
853.615
|
965.164
|
1.048.934
|
893.124
|
960.072
|
2
|
Cabai Besar
|
695.707
|
787.433
|
807.16
|
888.852
|
953.557
|
3
|
Cabai Rawit
|
457.353
|
591.194
|
521.704
|
594.227
|
697.274
|
4
|
Kentang
|
1.071.543
|
1.076.304
|
1.060.805
|
955.488
|
1.068.800
|
5
|
Ketimun
|
540.122
|
583.139
|
547.141
|
521.535
|
512.556
|
6
|
Kubis
|
1.323.702
|
1.358.113
|
1.385.044
|
1.363.741
|
1.487.532
|
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Derekorat Jendral
Hortikultura.
Dari tabel di atas dapat
di katakan bahwa pada tahun 2008 produksi cabai besar di Indonesia diperkirakan
mencapai 695.707 ton dan selalu meningkat setiap tahunnya sampai 2012.
Daerah sentra produksi utama cabai merah
antara lain Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi,Cianjur, dan
Bandung); Jawa Tengah (Brebes, Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang,
Banyuwangi,). (sherly Sisca Piay Dkk, 2013). Sedangkan pada tahun 2012 di
daerah Lamongan Sendiri, Jenis tanaman cabai merah yang di tanam di lahan
seluas 63 ha diperoleh hasil Produksi Cabai merah sebesar 153,8 ribu ton. (Anonymous, 2012)
Wiryanta (2002) mengemukakan bahwa tanaman cabai yang
sudah mulai berproduksi membutuhkan unsur hara makro yaitu Posfor dan Kalium
serta unsur hara mikro B. Tembaga(Cu), Seng(Zn), zat Besi(Fe), dan Mn untuk
pemasakan buah, menguatkan batang dan menunjang pertumbuhan generatif. Bila
unsur hara makro dan mikro tidak tersedia pada tanah dalam jumlah yang cukup
maka diperlukan tambahan pupuk melalui akar atau daun, guna mencukupi kebutuhan
untuk mempertahankan kebutuhannya.
Saat ini
banyak lahan-lahan pertanian yang miskin akan kandungan bahan organiknya
didalam tanah karena kurangnya pupuk organik / pupuk kandang. Padahal hal
tersebut sangatlah penting karena pupuk kandang memiliki fungsi yang penting
yaitu untuk menggeburkan lapisan tanah permukaan (topsoil), meningkatkan
populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air yang
keseluruhanya dapat meningkatkan kesuburan tanah pula (Sutejo , 2010).
Menurut Emil salim (2013) faktor
yang mempengaruhi keberhasilan pemupukan melalui daun adalah konsentrasi
larutan, jenis tanaman dan waktu pemberian harus disesuaikan dengan
aturan dosis yang sudah ditetapkan. Menurut Lingga dan Marsono (2004) bahwa penggunaan pupuk daun dengan
konsentrasi berlebih akan menyebabkan gejala daun-daun seperti terbakar dan
layu, kering dan akhirnya gugur. Hal ini tentunya sangat mengganggu pertumbuhan
dan hasil tanaman.
Penggunaan pupuk organik dalam pemupukan dapat meningkatkan
ketersediaan unsur hara, bebas dari residu bahan kimia, dan dapat menjaga
kestabilan mikroorganisme dalam tanah. Pupuk organik dapat dibedakan menjadi dua yaitu pupuk padat dan pupuk
organik cair. Dalam dunia pertanian ada beberapa macam produk pupuk organik
cair, dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis pupuk organik cair, Antara
lain SOT, Eco Fresh, dan FERTISOIL.
SOT atau Suplemen
Organik Tanaman adalah produk teknologi solusi
pertanian yang merupakan suplemen terbaik untuk pertanian Anda. Penggunaan SOT
telah terbukti mampu meningkatkan produksi panen lebih maksimal dari sebelumnya
karena SOT akan memperkuat jaringan pada akar dan batang dan juga dapat
mencegah atau mengurangi tingkat gugur bunga maupun buah. SOT HCS
ini dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman (Anonymous, 2009).
Eco Fressh ZPT Plus Pupuk Organik Cair merupakan pupuk organik cair yang mengandung AUKSIN- SITOKININ- GIBERILI zat aktif untuk pembentukan akar senyawa yang
membatu pembiakan vegetative dan berfungsi dalam proses perpanjangan umur, mempengaruhi proses pembelahan
sel, merangsang pembiakan bunga dan mencegah kerontokan, merangsang pertumbuhan
tunas pada
kultur jaringan atau pada tanaman induk, memacu pembelahan sel dan pembentukan
organ, merangsang percepatan pertumbuhan ekosistem dalam tanah dan air serta memacu pembentukan
organ menunda penuaan, meningkatkan aktifitas penampung hara, memacu
perkembangan kuncop samping tumbuhan dikotil, memacu perkembangan kroloplas dan
sintetis klorof, merangsang perpanjangan batang. (Santoso-wijaya,
2010)
FERTISOIL
adalah pupuk organik cair yang berfungsi memaksimalkan pertumbuhn pada tanaman,
daun lebih lebar , lebih tebal dan lebih awal, mempercepan pembesaran buah,
pupuk ini mengandung C-Organik : 5,10 % , pH : 7,53 %, P2O5 :
2,02 %, K2O : 2,21 %, Fe:
0,11 ppm, Boron : 20 ppm , Co : 0,075 ppm , Mo :
0,197 ppm. (Anonymou, 2009)
Menurut susanto (2002) dalam bloognya
mengungkapkan pupuk organik yang mengandung mikroorganisme dapat memperbaiki kondisi tanah menjadi subur dengan menstimulasi tanaman dan micro
organisme tanah. mengikat logam berat sehingga mengurangi keracunan tanah,
meningkatkan kemampuan tanah menahan air, memperbaiki struktur tanah, menambah
orgasitas tanah yang dapat membantu aerasih dan retensi air, meningkatkan daya
penyerap unsur P, meningkatkan PH tanah menstimulis aktifitas micro organisme
untuk mengahasilakan hormon-hormon tumbuhan, meningkatkan kekebalan penyakit,
penggunaan pupuk sangat efektif sehingga mengurangi penggunaan pupuk Kimia.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh macam pupuk organik dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah (Capsicum annum L.).
1.3. Hipotesa
Pengajuan
Hipotesa sebagai praduga awal, bahwa perlakuan jarak tanam 60 cm x 50 cm dan pemberian pupuk organik cair (SOT), memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap
pertumbuhan dan produksi cabai merah (Capsicum annum L.).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar