Selasa, 04 Februari 2014

Entah sudah berapa lama saya ingin sekali menulis sebuah blogpost dengan judul di atas. Sebuah frase yang melekat dalam benak saya, seakan tak mau lepas…. Setiap saat saya bisa mendengar dia berteriak memanggil-manggil saya, minta diwujudkan dalam sebuah bentuk tulisan yang bisa dilihat dan dibaca oleh semua orang…
Hah? Koq bisa??
Ataukah itu saya yang sebenarnya berteriak-teriak minta tolong?
Saya dan benak saya yang sudah terlalu penat dan hampir meledak?
Saya dan benak saya yang minta didengar?
Ah, apapun itu, yang pasti saya mau berbagi. Saya mau bercerita dan bercerita… Berbagi dengan kalian semua tentang apa yang saya punya di dalam pikiran saya…
Akhir-akhir ini, tetiba saya menyadari bahwa saya menghadapi cukup banyak “kerikil” dan bahkan “bebatuan kecil” dalam hubungan saya dengan beberapa sahabat saya. Bingung? Mungkin. Jengkel dan marah? Sudah pasti. Sedih? Duh, apalagi.
It takes years to build a friendship. And it takes seconds only to destroy it to pieces…

Ya, mungkin kalimat di atas paling bisa menggambarkan apa yang akhir2 ini terjadi dengan saya dan sahabat-sahabat saya. Seperti sebuah hubungan pacaran, persahabatan juga tidak lepas dari yang namanya selisih pendapat, pertengkaran kecil maupun besar, adu mulut sini, adu mulut sana, cemburu sini, cemburu sana, dan blah blah blah yang lainnya…
Pernah suatu ketika, saya bertengkar hebat dengan salah satu sahabat saya. Tidak perlu dijelaskan pastinya alasan kami bertengkar waktu itu, garis besarnya adalah saya kurang setuju dengan cara dia memperlakukan teman kami yang lainnya. Saya merasa dia sudah keterlaluan, di saat dia merasa bahwa itu semua biasa saja. Dan tiba-tiba saja saya mencecar dia dan memaparkan apa yang seharusnya dia lakukan… Bahwa dia seharusnya begini… Dia seharusnya begitu… Nggak boleh begini…. Nggak boleh begitu… dan seterusnya…. Dan seterusnya…. Dan sudah bisa ditebak kan apa yang terjadi selanjutnya. Kami sudah seperti 2 mata pedang beradu, penuh emosi, tidak ada satupun yang mau mengalah ataupun mengaku salah.

1 komentar: